Hi Mom, pernah ngalamin gak kalau beli buah ada yang masih mentah, seperti alpukat misalnya. Biasanya sih saya masukin ke beras kalau ingat, kalau lupa ya didiemin aja di plastik.
Hasilnya bisa ketebak, matangnya hanya setengah, kalaupun matang semua pasti berurat urat coklat yang rasanya pahit gitu, atau malah busuk, nyebelin deh pokoknya. Jadi sebisa mungkin saya beli buah alpukatnya yang matang.
Nah kemarin kebetulan dapat oleh-oleh dari teman yang baik hati (karena satu grup arisan dapat oleh oleh alpukat). Untung saya kebagian yang mengkel, karena si alpukat ini dibawa dulu sama Nayla ketempat dia les, lumayan 3 jam si alpukat meringkuk di tas ransel dia.
Sebelum dia pulang, saya gugling cara memeram alpukat biar matang. Banyak cara ternyata, ada yang dibungkus dengan kantong kertas, ditusuk dengan tusuk gigi bawahnya, dibenamkan ke dalam beras atau tepung, menaruh alpukat dekat jendela, hingga memotong bagian tangkainya dan dibungkus tisu.
Akhirnya saya pilih cara terakhir karena sudah lama penasaran pingin coba, tapi gak pernah terlaksana. Mumpung ada bahan buat prakteknya ya.
Ini tahapan sederhana ala saya:
1. Cuci bersih buah alpukat yang mau diperam.
2. Potong sedikit dibagian bawah tangkai buah. untuk merangsang keluarnya gas etilen, yang akan membuat buah jadi matang.
3. Bungkus dengan tisu makan biasa (yang ada di rumah) dan diberi selotip yang rapat. Tujuannya agar tidak terjadi oksidasi, yang akan membuat buah menjadi berwarna coklat dan membusuk.
4. Kemudian buah di letakkan di tempat yang sejuk, pokoknya gak kena matahari langsung gitu deh. Saya meletakkannya di tempat buah yang ada di ruang tamu.
Nah waktu itu saya hanya perlu waktu 2-3 hari untuk membuat alpukat menjadi matang.
Tu kan bagus banget hasilnya, entah saya lagi beruntung atau memang benar cara membungkusnya. Soalnya beberapa teman saya sudah pernah mencoba, dan tetap gagal dengan teknik ini.
Cara makannya sih, saya gak terlalu suka yang diblender sampai halus, jadi cukup dikerok dengan sendok, daging buah alpukat mentega langsung lepas dan masih bisa digigit. Biasanya saya hanya memberi sedikit coklat bubuk atau kopi dan susu kental manis.
Kebetulan di rumah lagi ada buah leci, saya tambahin ke dalam gelas berisi buah alpukat, terus dikasih es batu, wuiiiiiih enaaaaaaak banget.
Selanjutnya dia request, sesekali bawa buah alpukat kesekolah, pakai jar, siaaaaaap sayangku.
Akhirnya saya pilih cara terakhir karena sudah lama penasaran pingin coba, tapi gak pernah terlaksana. Mumpung ada bahan buat prakteknya ya.
Ini tahapan sederhana ala saya:
1. Cuci bersih buah alpukat yang mau diperam.
2. Potong sedikit dibagian bawah tangkai buah. untuk merangsang keluarnya gas etilen, yang akan membuat buah jadi matang.
3. Bungkus dengan tisu makan biasa (yang ada di rumah) dan diberi selotip yang rapat. Tujuannya agar tidak terjadi oksidasi, yang akan membuat buah menjadi berwarna coklat dan membusuk.
4. Kemudian buah di letakkan di tempat yang sejuk, pokoknya gak kena matahari langsung gitu deh. Saya meletakkannya di tempat buah yang ada di ruang tamu.
Nah waktu itu saya hanya perlu waktu 2-3 hari untuk membuat alpukat menjadi matang.
Tu kan bagus banget hasilnya, entah saya lagi beruntung atau memang benar cara membungkusnya. Soalnya beberapa teman saya sudah pernah mencoba, dan tetap gagal dengan teknik ini.
Cara makannya sih, saya gak terlalu suka yang diblender sampai halus, jadi cukup dikerok dengan sendok, daging buah alpukat mentega langsung lepas dan masih bisa digigit. Biasanya saya hanya memberi sedikit coklat bubuk atau kopi dan susu kental manis.
Kebetulan di rumah lagi ada buah leci, saya tambahin ke dalam gelas berisi buah alpukat, terus dikasih es batu, wuiiiiiih enaaaaaaak banget.
Nyaaaaaaam |
ini video ketika alpukat dibelah
Nayla kepingin bawa buah alpukat ke sekolah, biar warnanya tetap hijau saya gak kasih bubuk coklat, tapi tetap dengan tambahan buah leci, licin tandas botol jarnya pas dia bawa pulang, senangnya.Selanjutnya dia request, sesekali bawa buah alpukat kesekolah, pakai jar, siaaaaaap sayangku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar